Another Miracle

Akhirnya, mulai menulis kembali setelah beberapa waktu lalu agak terkendala dengan jaringan internet dan juga mood diriku sendiri yang naik turun.

Yes! aku katakan "another miracle".
Keajaiban kembali menyapa keluarga kami, menyapa diriku khususnya.
Di ulang tahunku ke 33 tahun kemarin tanggal 1 Mei 2014, hadiah terindah kesekian kalinya kuterima dari Tuhan dan Alam Semesta ini.
Aku positif hamil anak kedua.
Puji Tuhan. Terima kasih.

Kembali mengingat perjalanan pernikahan kami dengan penuh syukur.
Perjalanan yang selalu diiringi dengan keajaiban.

Saat itu kami menikah tahun 2007 bulan Juli.
Bertemu Aji setelah 13 tahun sejak bermain bersama semasa kecil.
Proses yang lancar dan membahagiakan kedua keluarga.
Keajaiban terjadi.

Lalu merencanakan persiapan untuk anak setahun kemudian dengan kondisi kami berdua masih bekerja. Aku mulai mencari informasi di internet apa dan bagaimana berperan sebagai seorang ibu nantinya. Termasuk mempersiapkan hal-hal finansial.
Di samping itu, kami berdua bisa bernyanyi bersama dalam pelayanan di gereja.
Semakin komplit rasanya.
Keajaiban terjadi.

Bulan Juni 2008, aku positif hamil Abimanyu.
Teringat saat itu aku baru sibuk-sibuknya menyiapkan pentas Lustrum Paduan Suara CAVIDO yang sungguh membutuhkan konsentrasi penuh baik pikiran juga tenaga.
Namun alam merespon apa yang ada di hatiku, di hati kami.
Dan Tuhan mengijinkan itu terjadi, setahun setelah pernikahan kami, janin Abi ada di rahimku.
Keajaiban terjadi.

Proses kehamilan disertai dengan berbagai kondisi baru dari pekerjaan Aji.
Mengajak kami untuk bergerak dalam penyesuaian tahap lanjutan yang semakin kompleks.
Proses kesadaran Aji akan prinsip hidupnya yang akhirnya bisa ditemukan.
Namun kami bersyukur, kami bisa melewatinya itu walaupun ada saatnya tertatih.
Bulan February 2009, Proses kelahiran Abi yang normal dan lancar di Jogja dengan didampingi Aji dan seluruh anggota keluarga.
Keajaiban terjadi.

Bulan Mei 2009, dimana keputusan harus diambil untuk Abi bersama Eyang di Jogja kembali menghancurkan hatiku saat itu.
Proses penemuan jalan yang terasa sangat lambat kami dapatkan.
Proses friksi antara kami berdua untuk saling berkeras siapa yang bisa menemukan jalan keluar atau mungkin lebih tepatnya bertanggungjawab.
Selama hampir 2.5 tahun, rute Jogja-Jakarta selalu tertulis rapi di agenda kami setiap 2minggu.
Namun kami bersyukur, persiapan tempat tinggal untuk keluarga kecil kami sudah bisa kami rasakan.
Kami bersyukur, atas orangtua yang merawat Abi kasih sayang luar biasa.
Keajaiban terjadi.

Bulan Desember 2011, aku memutuskan untuk di rumah bersama Abi.
Proses berkumpul keluarga kecil kami pun berakhir bahagia di rumah kecil ini.
Aku kembali sehat lahir batin, seolah lahir kembali menjadi manusia baru.
Abi semakin hari semakin sehat.
Keajaiban terjadi.

Dan perjalanan mendampingi Abi sampai dengan saat ini adalah keajaiban-keajaiban kecil yang aku alami setiap harinya. Kami sepakat menemaninya, hanya kami bertiga sampai Abi berusia 5 tahun. Abi sendiri meminta hal yang sama.

Hingga di momen ini..
Kehadiran calon anggota keluarga baru di saat Abi berusia 5 tahun, seperti yang telah kami sepakati bersama dalam diskusi dan dalam hati.
Kami akan menjagamu dan kami siap menerimamu di dunia ini, dalam keluarga kecil kami.
Terima kasih telah hadir bersama kami.

Mari kita berproses dan berkembang bersama ya..
Semakin hari semakin berkembang sehat dan kuat..
Matur nuwun Gusti..

-Tuhan Memberkati-



Komentar

Postingan populer dari blog ini

BOOK: Day by Day with My Son

Motivasi Berserah Diri

Dua Guru Kecilku