Postingan

Menampilkan postingan dari 2024

Otak Relax vs Pikiran Aktif

Gambar
Bulan November 2014, saat usia Abimanyu 5 tahun, aku pernah menulis ini: https://www.pendidikan-rumah.com/2014/11/ciri-anak-otak-kanan.html Saat itu, pemahamanku tentang otak kanan dari beberapa sumber mengajakku mengamati Abi 5tahun. Dan aku mencoba membuat formula dari pemahaman itu lalu mempraktekkannya. Aku megamati setiap gerakan Abi dan mencoba memahami setiap kalimat atau respon yang Abi sampaikan ke aku. Seiring berjalannya waktu, aku makin berusaha mendalami Abi. Dari santainya anak ini, kalimat yang dalam saat bertanya, pemikiran yang bisa dibilang lebih tua dari usianya, membuatku makin ingin mencari tahu bagaimana cara paling tepat buatku menemani perkembangan Abi. Pembacaan diri Abi menunjukkanku sebuah pencerahan. Abi dengan desain diri otak kanan yang artinya dia memang bawaannya relax dalam mengerjakan sesuatu. Dengan target besar yang sesuai kebahagiaannya, pasti tercapai dengan mudah dan baik. Sementara pikirannya aktif dan spiritual. Itu sangat memberikan jawaban pa

Berhasil itu Apa?

Gambar
Dulu, saat masih usia belasan tahun, aku seringkali mendapati kalimat yang ditujukan kepadaku: "kamu harus belajar keras supaya dapat nilai bagus"  "kamu harus belajar pelajaran di sekolah supaya besok gampang cari kerja" "nilaimu harus bagus, kalo bisa juara supaya besok jadi orang sukses" Saat itu, yang dianggap berhasil adalah yang nilainya tinggi dan juara kelas. Kalo tidak ada sedikit perbedaan perlakuan yang kualami. Atau dianggap sebagai tidak berhasil. Pengertian belajar pada saat itu yang kutahu hanyalah belajar mata pelajaran di sekolah supaya naik kelas. Dan itu satu-satunya tugasku sebagai anak belasan tahun adalah belajar di sekolah. Sementara ada beberapa pertanyaan dibenakku yang selalu muncul: "apakah memang tugasku ini saja?  "rasanya ada yang lain, tapi apa?" "mustinya ada yang lebih besar lagi yang perlu dipelajari kan?" Setelah punya anak dan membersamai mereka dalam proses belajar kami sebagai keluarga homescho

Willpower and Chocolate: Samuel's Story of Self-Mastery

Gambar
Story about self control. We may have reflect to ourselves. ============================================= In the small town of Willowbrook, there lived a young man named Samuel. Samuel was known for his ambition and intelligence, but he struggled with one critical flaw: a lack of self-control. This weakness often led him into trouble, especially when it came to his favorite indulgence, chocolate. One sunny afternoon, Samuel was walking through the town square when he noticed a new chocolate shop had opened. The windows were filled with decadent displays of truffles, pralines, and every kind of chocolate imaginable. Samuel's mouth watered at the sight, and he felt a familiar, overwhelming urge to indulge. Determined to resist, Samuel made a deal with himself. He would walk past the shop every day for a week without entering. If he succeeded, he would reward himself with a small treat on the eighth day. It was a test of his willpower, and he was determined to pass. The first day was

Komunikasi Orang Tua & Anak

Gambar
Jembatan yang Hilang Di sebuah kota kecil yang damai, hiduplah seorang anak remaja bernama Ardi dan ayahnya, Pak Budi. Pak Budi adalah seorang petani yang bekerja keras setiap hari di sawah, sedangkan Ardi adalah seorang siswa SMA yang pintar dan penuh impian. Namun, di balik semua itu, terdapat jurang yang dalam antara mereka berdua. Ardi selalu merasa bahwa ayahnya tidak pernah memahami keinginannya. Dia ingin melanjutkan pendidikan di kota besar dan menjadi seorang insinyur, sementara Pak Budi berharap Ardi akan melanjutkan tradisi keluarga sebagai petani. Bagi Pak Budi, pekerjaan bertani adalah jalan hidup yang mulia dan stabil. Suatu hari, saat makan malam, Ardi dengan hati-hati mencoba membicarakan mimpinya kepada ayahnya. "Ayah, aku ingin melanjutkan kuliah di kota besar. Aku ingin menjadi insinyur," kata Ardi dengan penuh harap. Pak Budi meletakkan sendoknya dan menatap Ardi dengan tatapan serius. "Nak, menjadi petani adalah pekerjaan yang terhormat. Kita sudah b

Tantangan Diri: Pikiran Berisik

Gambar
Sejak menemani suamiku menjelajahi dunia manusia, mataku semakin terbuka.  Bahwa Tuhan menciptakan manusia sungguh sangat penuh kasih sayang, dengan memberikan paket lengkap tentang misi hidup dan cara menjalankannya di dunia ini. Pun dengan tujuan yang jelas. Namun karena manusia dengan paket lengkap ini tidak menyadari dirinya, maka yang terjadi adalah sebuah ketidak-sinkronan seseorang dengan misi hidupnya. Wuih, rasanya berat ya. Saat mulai mengenali diri pelan-pelan, banyak sekali WOW yang kutemukan tentang diriku. Butuh penerimaan diri dalam kesadaran penuh, instead of penyangkalan. Beberapa teman bertanya, bagaimana bisa tahu bawaan diri kita termasuk misi hidup? Alat termudah untuk menemukan bawaan diri kita adalah dengan menyadari diri secara penuh. Tapi itu pasti sangat menantang, karena kita sudah sekian lama dipenuhi dengan pikiran yang sangat beragam.  Cerita lebih dalam lagi tentang seluk beluk dunia manusia ada di sini: https://spiritualigps.com/ dan di sini:  https://ww

Meditasi, Apakah Harus Diam?

Gambar
Suatu waktu, ketika sedang ngobrol dengan teman-teman, entah bagaimana awalnya, hingga kami asyik sendiri membahas apa itu meditasi. Kebanyakan orang memahami meditasi adalah sikap duduk diam tenang dan merem. Padahal tidak harus lho. Kenapa aku bisa bilang begitu? Karena aku adalah tipe orang yang bergerak. Menurut desain diriku pun ternyata tampak bahwa bawaanku adalah selalu aktif dan bergerak. Kalau mager  malah kurang pas. Usut punya usut, mencoba baca sana sini, akhirnya aku mendapatkan informasi juga terkait meditasi ini. Dan betul, bahwa meditasi bisa dilakukan dengan berbagai cara. Inti Meditasi: Kesadaran dan Kehadiran Inti dari meditasi adalah kesadaran dan kehadiran penuh dalam momen sekarang. Baik itu dilakukan dalam diam, melalui gerakan, atau dengan bantuan musik, tujuan meditasi adalah untuk mencapai keadaan pikiran yang tenang dan fokus. Meditasi membantu mengurangi stres, meningkatkan konsentrasi, dan membawa kedamaian batin. 1. Meditasi Berjalan Meditasi tidak harus

Jujur pada Diri Sendiri

Gambar
Di sebuah desa kecil bernama Harmoni, hiduplah seorang pemuda bernama Raka. Raka dikenal sebagai seorang yang baik hati dan selalu membantu siapa saja yang membutuhkan. Namun, di dalam hatinya, ia menyimpan sebuah rahasia besar. Raka selalu ingin menjadi seorang seniman, melukis keindahan dunia dengan warna-warna yang ia bayangkan dalam pikirannya. Tetapi, karena tekanan dari keluarga dan masyarakat yang menganggap seni bukanlah pekerjaan yang layak, Raka memilih untuk menjadi petani seperti ayahnya. Setiap hari, Raka bangun pagi-pagi dan bekerja di ladang, tetapi hatinya selalu merasa ada yang kurang. Ketika senja tiba dan langit berubah warna menjadi oranye dan merah, Raka akan duduk di tepi ladang, memandang langit, dan membayangkan bagaimana indahnya jika ia bisa melukis pemandangan itu. Namun, ia selalu menepis keinginan itu dan berkata pada dirinya sendiri bahwa melukis hanyalah sebuah hobi, bukan sesuatu yang bisa dijadikan pekerjaan. Suatu hari, seorang pelukis tua bernama Pak

Sebuah Proses "Work - Life Balance"

Gambar
Work - Life Balance, kadang disalah-artikan oleh orang pada umumnya.  Ada yang mengartikan bahwa kalo sudah memilih bekerja dengan keras, maka tidak mungkin punya cukup waktu untuk keluarganya bahkan untuk dirinya sendiri. Balance means seimbang kan ya? pastinya ada saatnya kita bekerja dan pastikan kita bekerja dengan bahagia bukan karena rutinitas dari sebuah keharusan. Dengan bahagia bekerja, kita bisa memaknai work life balance itu dengan lebih sesuai dengan diri kita. Mengelola Work-Life Balance: Panduan untuk Hidup yang Lebih Seimbang Work-life balance adalah konsep penting dalam dunia modern yang semakin sibuk, di mana pekerjaan sering kali menyita banyak waktu dan energi kita. Mengelola keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sangat penting untuk kesehatan mental, kebahagiaan, dan produktivitas.  Memahami Work-Life Balance Work-life balance adalah kondisi di mana seseorang dapat membagi waktu dan energi mereka secara efektif antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. I

Belajar Mengenali Diri Sendiri

Gambar
Mengajarkan anak untuk mengenali diri sendiri adalah langkah penting dalam membantu mereka berkembang menjadi individu yang percaya diri dan mandiri.  Kita pun sebagai orang tua ikut belajar bersama mengenali diri sendiri. Ketika kita mampu mengenal diri sendiri dan yakin menjalankan misi hidup kita, maka anak-anak akan terarahkan dengan lebih tepat. Beberapa langkah yang menjadi pengalaman berharga dalam hidupku antara lain: 1. Membantu Anak Mengenali Emosi Bicarakan Perasaan: Ajari anak untuk mengenali dan menyebutkan berbagai emosi yang mereka rasakan, seperti senang, sedih, marah, atau takut. Membaca Buku: Bacakan buku cerita yang menampilkan berbagai emosi dan diskusikan bagaimana karakter dalam cerita tersebut menghadapinya. 2. Dorong Eksplorasi dan Minat Berikan Kesempatan: Biarkan anak mencoba berbagai kegiatan, seperti seni, olahraga, musik, dan sains untuk menemukan minat dan bakat mereka. Observasi dan Diskusi: Perhatikan apa yang paling mereka nikmati dan ajak mereka berdis

Tips Digital Parenting

Gambar
Era saat ini adalah era digital. Penggunaan gadget sangat tidak bisa dihindari. Segala kebutuhan dapat dibeli melalui online shop. Tinggal pencet, langsung datang. Secara tidak langsung, kita sebagai orang tua merasakan bahwa segala sesuatu dimudahkan. Namun konsekuensi kita sebagai orang tua adalah kita perlu mendorong diri untuk belajar memperluas wawasan tentang dunia digital. Gadget adalah sesuatu yang netral. Positif dan negatif yang dihasilkan oleh gadget tersebut disebabkan oleh sang pemakai gadget. Itu sudah pasti. Dengan begitu, anak-anak sangat perlu kita temani saat menggunakan gadget. Gadget bisa digunakan untuk menghasilkan sebuah karya yang mendukung keahlian anak, namun bisa juga untuk bermain memperoleh kesenangan semata. Keseimbangan antara keduanya sangat perlu diperhatikan bersama. Berikut beberapa tips untuk menemani anak-anak digital kita: Tetapkan Batasan Waktu Layar:  Tentukan batas waktu yang jelas untuk penggunaan perangkat elektronik dan pastikan ada waktu unt

Tips Anak Tantrum

Gambar
 Anak Tantrum? Bisa dibilang hampir semua orang tua yang memiliki anak kecil mengalami hal ini. Belum lagi jika memiliki anak usia balita lebih dari satu anak.  Aku sendiri diberikan kesempatan untuk berjeda dari anak pertama ke anak kedua. Tapi mode pola asuh awal ke anak-anakku garis besarnya aku samakan, walaupun secara praktiknya berbeda. Pola yang aku kuatkan adalah pengelolaan emosi. Aku mengambil cara menduduktenangkan anak ketika emosi dan menjadi tak terkontrol.  Tampaknya mudah menjalankan itu, namun di balik itu semua, yang perlu belajar adalah kita sendiri dengan peran sebagai ibu saat itu. Dengan menduduktenangkan anak, apakah kita tenang juga? Apakah kita bisa mengelola emosi kita sendiri? Apakah kita membiarkan pikiran negatif itu berkeliaran di kepala (pikiran) kita dan melampiaskan ke anak kita? Itu yang perlu kita waspadai. Berikut beberapa tips yang barangkali bisa menguatkan para ibu dalam proses menenangkan anak tantrum. Tetap Tenang: Anak cenderung mencerminkan em

Kedisiplinan Dalam Keluarga

Gambar
Sebuah kedisiplinan adalah tanggung jawab setiap manusia. Di dalam keluarga, hal ini bisa dipaparkan dalam keseharian dan saling menjadi contoh. Namun yang terpenting adalah kita sebagai orang tua, perlu belajar bersama anak-anak. Beberapa langkah yang dapat kita lakukan: 1. Contoh yang baik:  Menjadi contoh yang baik bagi anak adalah langkah awal yang penting. Tunjukkan kepada mereka betapa pentingnya disiplin dalam kehidupan sehari-hari Anda. 2. Aturan yang jelas:  Tetapkan aturan yang jelas tentang waktu belajar, tugas-tugas rumah, dan tanggung jawab lainnya. Jelaskan konsekuensi dari tidak mengikuti aturan tersebut. 3. Motivasi intrinsik:  Bantu anak menemukan alasan mereka sendiri untuk belajar dengan disiplin. Dorong minat mereka dalam subjek yang mereka pelajari dan tunjukkan bagaimana belajar dengan disiplin dapat membantu mereka mencapai tujuan pribadi mereka. 4. Konsistensi:  Penting untuk konsisten dalam menegakkan aturan dan harapan. Ini membantu anak memahami bahwa disipli

Tantangan Komunikasi Keluarga

Gambar
Komunikasi.. Sebuah kata yang tanpa sadar menjadi bagian dalam hidup kita secara menyeluruh dan sepanjang hidup. Sebagai contoh, ketika kita masih bayi, kita otomatis menangis untuk memberikan tanda kebutuhan kita kepada ibu atau ayah kita. Di usia balita, dengan terbata-bata kita mengucapkan suku kata demi suku kata untuk Setiap pasangan yang kemudian memutuskan sebagai suami dan istri pasti mengalami komunikasi. Sebagai pasangan suami istri yang sudah menjelahi naik turun gunung komunikasi selama 17 tahun, aku semakin menyadari bahwa hidup bersama seseorang yang saling mencintai pun sangat perlu komunikasi yang jelas. Komunikasi yang terpilah dengan baik, tidak menyudutkan, tidak menyalahkan, tidak menyakiti. Komunikasi yang bertujuan mengungkapkan pendapat tanpa ingin menang sendiri. Ada kalanya memberikan informasi secara teknis yang terjadi dalam rutinitas keseharian, namun ada kalanya juga bercanda dengan penuh kasih sayang yang romantis untuk menguatkan satu sama lain. Anugerah

Motivasi Berserah Diri

Gambar
Kala itu, Sabtu, 19 Februari 2011. Aku dan suamiku pergi berdua saja saat itu, si kecil tidak kami ajak dengan pertimbangan karena sudah jam 19:00 dan kami perlu bergerak cepat . Jadi kami pun langsung tancap gas naik motor. Cuaca sangat mendung disertai anging dingin. “Semoga ga ujan deres lah” , ucapku dalam hati. Kami tergesa-gesa menyusuri jalan menuju Stasiun Tugu Yogyakarta, dan tiba-tiba….. “Ssssssttt…. Ciiiiittt….!!!” Motor sedikit oleng beberapa saat , ternyata bannya bocor. Kami bergerak pelan ke pinggir jalan dan suamiku memeriksa kondisi ban. “Yah…. harus cari tukang tambal ban, Sayang” , kata suamiku sambil celingukan berharap ada tukang tambal ban yang tampak di sekitar tempat kami berada. Aku pun memicingkan mata , meneliti setiap sudut jalan, mencari dimana tukang tambal ban. Karena tidak juga menemukan tukang tambal ban di sekitar Tugu, kami berjalan sambil mendorong motor ke arah Jalan Mataram. Hujan mulai turun rintik-rintik. A khirnya tampak lapak tambal ban

Menyelami Dunia Kreatif Anak

Gambar
Anindhita, anak kedua kami memiliki karakter yang berkebalikan dengan kakaknya. Tentu hampir setiap keluarga yang memiliki anak lebih dari 1 mengalami hal ini. Bahwa setiap anak itu berbeda. Kreativitas kami sangat dipancing oleh Anin, karena dia sangat aktif dan memiliki mood yang naik turun. Beberapa mode belajar kami coba bersama. Keuntungan yang kami miliki adalah kebebasan dalam mencoba banyak hal karena kami adalah homeschooler. Sejak usia 2 tahun, aku mulai memaparkan banyak hal di depan matanya. Awalnya pasti kegiatan fisik yang dia bisa lakukan dan sekaligus yang bisa bareng sama kakaknya. Ada balet, baby gym, dan baby yoga. Di kesempatan lain dia ikut berkegiatan bersama kami sekeluarga dan belajar adaptasi. Anin sangat suka menari. Dan sejak 2 tahun itu tidak berhenti. Balet masih ditekuni hingga saat ini. Bahkan ketika pindah ke Jogja dari Jakarta, Anin 3.5 tahun itu meminta saya untuk mencarikan dimana tempat belajar balet. Setelah itu, di usia sekitar 7 tahun Anin mulai m

Sebuah Ketenangan Hidup

Gambar
  Tahun 2008 “Ke Surabaya!!??..” , sontak aku terkejut mendengar berita penempatan kerja dari suamiku. Tidak pernah terbayang dalam benakku bahwa kami akan berpisah setelah menikah, apalagi disaat kami tahu bahwa aku mengandung anak pertama kami.  Suamiku saat itu baru tiga bulan bekerja di sebuah perusahaan consumer good terkemuka di Indonesia, setelah berpindah kerja dua kali sebelumnya. Tidak ada tanda-tanda bahwa dalam waktu dekat dia akan dipindahkan ke Surabaya. Tapi sebagai karyawan baru, tentu saja tidak bisa menolak tanggung jawab tersebut walaupun sangat mendadak. Kami tak dapat berbuat banyak, hanya pasrah. Aku sendiri berusaha keras untuk menutupi perasaan takutku ketika melihat suamiku tampak bersemangat menjalani tanggung jawab barunya.  “He wants this?...”, batinku. Kembali terlintas dalam ingatan ketika kami berdebat tentang keinginan dia pindah kerja lagi. Walaupun aku paham dengan keinginan dia untuk menjadi kepala keluarga yang baik yang dapat mencukupi kebutuhan