Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2023

Anin and Dance

Gambar
Bagi yang sudah kenal Anin pasti tahu kalau Anin ini gak bisa diem . Hehe.. Dari kecil suka bergoyang, suka menari, suka panjat-panjat, suka heboh sendiri deh pokoknya. 😋 Usia 2tahun, Anin kutawarkan untuk bergabung ke Rockstar Academy bersama dengan Abi (8tahun). Saat itu kami berdomisili di Apartemen Green Pramuka Square (GPS) di Jakarta Timur. Banyak area kegiatan anak-anak yang terjangkau dengan mobil dan kendaraan umum. Mama happy rasanya.  Anin dengan mantab mau ikut dan memilih balet. Selama 2tahun Anin bergabung di kelas balet Rockstar ini, dia tidak pernah menunjukkan gesture tidak nyaman bahkan selalu menantikan waktu kelas. Hingga kami tiba di Jogja, Anin di usianya 4tahun, tetap meminta aku untuk mencari kelas balet.  Awalnya kupikir, Anin suka dengan lagu dan pengajar yang sangat kids friendly saja, namun setelah menemaninya hingga kini dan mengamati desain diri Anin, ternyata memang sudah menjadi "misi" hidupnya menjadi seorang penari. Saat ini, Anin bergabung

PKBM Piwulang Becik

Gambar
Ketika memilih jalur pendidikan alternatif seperti homeschooling , terbuka banyak pilihan model cara belajar yang memberikan kita kebebasan sesuai kenyamanan masing-masing.  Kami memilih mendaftarkan diri ke PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan. Setelah menimbang berbagai faktor, kami memutuskan bergabung di PKBM Piwulang Becik di Salatiga. Kami menyebutnya PBx. Visi yang menjadi kekuatan di PBx ini adalah belajar dengan nyaman, saling gotong royong dan menghargai keberagaman di setiap manusia. Suka banget!  https://piwulangbecik.com/  jika ingin informasi kegiatan dan lain-lain bisa langsung ke website PBx. Di PBx, Abi terdaftar mulai usia 11tahun - kelas 5SD. Abi sudah memiliki ijazah dan surat kelulusan SD. Sekarang Abi kelas 7, di usia 14tahun. Sementara Anin terdaftar mulai usia 5tahun - Kelompok Bermain. Saat ini Anin kelas 1, di usia 8tahun. Proses ujian kelulusan Abi dilaksanakan online dengan zoom dan soal ujian resmi dari PKBM

Homeschooling ala kami

Gambar
Setelah 10 tahun menjalani homeschooling , aku makin yakin bahwa pendidikan adalah tanggung jawab setiap keluarga. Karena pasti di setiap keluarga memiliki nilai hidup yang akan dibagikan kepada anak-anaknya.  Proses homeschooling adalah proses belajar bersama, tidak hanya anak melainkan orang tua. Dan justru orang tua yang musti banyak belajar menurutku.  Sebuah kata yang sangat cocok diterapkan dalam proses belajar keluarga kami, yaitu ease (nyaman). Tidak hanya arti kata  ease , namun ternyata bisa terkulik lagi menjadi empat kata yang lebih nyata dalam mempresentasikan homeschooling ala keluarga kami. EASE kami jabarkan lagi sebagai Eagerness - Attitude - Sincerity - Empathy . Dan melihat perjalanan kami, EASE adalah kata yang "kami banget". Proses belajar yang kami jalani kira-kira seperti ini: EAGERNESSS Memancing anak mencari tahu sendiri apa yang dihadapi atau yang harus dilakukan Terbuka dengan diskusi segala hal tanpa memberikan batasan atau label Memberikan contoh

Kesenangan Menggambar

Gambar
Aku ingat sekali pas kecil dulu suka sekali dengan Candy-Candy dan MariChan. Selalu minta mama belikan buku komik itu, lalu mulai meniru karakter yang ada di dalamnya. Mana nih yang seangkatan dan mengalami hal yang sama? hehe.. Mulai usia 8tahun kalau aku tidak salah, aku mulai tertarik dengan hal-hal seperti menggambar, menari, menyanyi, prakarya. Dan kadarnya itu bisa dibilang sangat suka. Hingga merasa tidak nyaman jika mempelajari bidang akademik lain di sekolah seperti matematika, bahasa, agama, sejarah. Setelah mengetahui desain diriku yang sudah diciptakan Tuhan lalu flashback masa kecil itu di usia 40an sekarang ini, rasanya jadi sangat relate. My Body Chart menunjukkan bahwa Seni sudah menjadi bawaan diriku. Dan itu sudah firm. Semakin aku mendalami hal seni maka aku makin dapat mengembangkan kekuatan seni ku. Yang paling kuat adalah menari, lalu diikuti menggambar, menyanyi, dan yang berhubungan erat dengan musik. Pantas saja, saat aku menari, aku merasa penuh sekali. Tubuh

Remaja dan Galau

Gambar
Tahun 2020 Abimanyu berusia 11tahun. Masa remaja awal mulai ditapakinya. Perubahan besar dalam dirinya semakin tampak baik secara fisik maupun psikis.  Secara fisik, tubuh makin menjulang tinggi pastinya dengan ukuran sepatu yang di luar kebiasaan. Eh tapi teman-temannya juga sama ding ukurannya. Baju yang mulai sudah muat pakai baju papanya.  Secara psikis, mulai banyak paparan rasa yang tadinya tidak teridentifikasi, muncul pertanyaan yang mengorek kebenaran hal yang diketahuinya dan menggali siapa sebenarnya si Abimanyu itu.  Dan bagiku, masa itu tiba juga, punya anak remaja hehehe... Abi lebih sering saling curhat ke aku, ketimbang ke Aji. Namun Abi dan aku lebih sering juga berdebat dalam banyak hal. Dalam pikirku Abi mustinya memandang sesuatu secara A, sementara Abi memandang dari sudut pandang B. Terkadang keluar judgment  masing-masing terhadi satu sama lain dan hal ini memicu perdebatan. Padahal kalau diobrolkan santai atau kadang ditengahi papanya, hal itu tampak sangat sepe

Peran Dalam Pernikahan

Gambar
Berbagi peran seringkali menjadi momok dan memancing ketegangan di beberapa pasangan. Suami merasa harusnya dia yang melakukan A saja dan B dilakukan oleh istri. Di sisi lain, istri merasa harusnya bisa dong bagi tugas kapan suami melakukan A saat istri tidak bisa sementara istri melakukan B, atau sebaliknya. Aku dan Aji mengalami lika-liku tentang berbagi peran juga. Menurutku, sama kok di setiap pasangan. Dan biasanya nih, saat belum ada anak, hal ini tidak terlalu tampak. Tapi sebenarnya sejak memutuskan menikah, kita diberikan privielege untuk belajar mengembangkan diri kita sendiri melalui pasangan.  Dulu saat awal menikah, berhubung aku adalah orang yang detil dan perfeksionis - ( https://meilawijaya.blogspot.com/2023/03/mengenal-diri-lebih-dalam.html ) - maka aku merasa segalanya harus tertata rapi dan teratur di tempatnya. Menjadi rapi dan bersih memang betul. Tapi ada kalanya menjadi sebuah kelelahan kan? Apalagi kalau bertabrakan dengan Aji yang lebih nyaman meletakkan barang

Menikah dan Frekuensi

Gambar
True Love  (cinta sejati) dalam sebuah hubungan memiliki tujuan baik untuk mengajak dua orang yang berhubungan ini semakin berkembang sesuai dengan jati dirinya. Atau bisa dibilang menjadi diri sendiri dalam sebuah hubungan. Hubungan bisa dalam sebuah persahabatan atau pernikahan ya. Sebuah cinta sejati adalah sebuah hubungan spiritual dengan frekuensi tinggi, yang menurutku adalah faktor penting dalam sebuah pernikahan. Dan di awal pernikahan, karena hal ini maka segalanya tampak indah. Jika di awal sudah tidak ada frekuensi ini, entah gimana deh rasanya. Pernikahan menyatukan dua pribadi yang berbeda dalam sebuah kesepakatan bersama. Semuanya pasti berbeda, tidak ada yang sama. Biasanya kata cinta disebut-sebut sebagai faktor utama dalam sebuah pernikahan. Dengan cinta yang penuh, setiap pasangan pasti memiliki toleransi yang besar satu sama lain dengan didasari kesepakatan bersama dan menjalankan kesepakatan itu.  Aku dan Aji menikah tahun 2007. Hampir 16 tahun usia pernikahan kami

Mengenal Diri Lebih Dalam

Gambar
Selama ini aku mengira telah mengenal diriku sedalamnya.  Aku itu suka sekali dengan perencanaan yang detil, semua serba tertata rapi, kepastian sangat bisa dipegang secara nyata. Dengan begitu aku akan tahu apa yang harus dilakukan, printilan apa yang harus aku siapkan, berapa lama waktu yang dibutuhkan, apa yang akan dihadapi nantinya. Tampaknya itu sangat positif ya. Aku sangat firm  dalam melaksanakan setiap rencana bahkan dalam merencanakan sesuatu. Sisi negatifnya, aku sangat rigid . Aku kurang bisa menerima perubahan yang terjadi dan melenceng dari rencana yang sudah aku buat. Biasanya, dulu, aku butuh waktu lama untuk menyesuaikan dan emosi akan ikut bermain. Hehehe.. Setelah menikah, ternyata malah makin dipancing. Dipancing sama siapa lagi kalau bukan suami tersayangku, Aji. Aji adalah tipe yang santai dan tidak berencana sejak dulu (hingga sekarang). Penyesuaian hancur-hancuran pun dimulai. Haha.. perang nih ceritanya. Kemudian lahirlah Abimanyu, anak kalem dengan tipe yang

Memaknai Pesan Eyang

Gambar
Eyang Putri dan Eyang Kakung Gondang, kami biasa memanggilnya. Hampir setahun lalu mereka pulang kembali ke hadapan Sang Pencipta.  Eyang Kakung meninggal di usia 92tahun, pada tanggal 4 Maret 2022. Eyang Putri meninggal di usia 89tahun, pada tanggal 4 Desember 2022. Menjelang hari beliau berdua dipanggil Tuhan, mereka dalam kondisi tidur nyenyak. Seolah telah siap saat Tuhan memanggil.  Memori kebersamaanku saat kecil bersama beliau berdua terlintas. Saat YangTi memandikan dan menyuapiku. Setiap Lebaran, kami sekeluarga berkunjung ke rumah Gondang untuk silaturahmi. Dan di usia senja mereka, secara bergantian kami menengok Eyang yang tinggal di Surabaya.  Jika mengingat perjalanan yang sudah eyang alami hingga meninggalnya, beliau berdua mewariskan bahwa dalam keluarga itu musti saling menjaga perasaan satu sama lain. Bahwa pada akhirnya, Tuhan memanggil kita dan menerima kita apa adanya. Mensyukuri apa yang ada di hadapan kita, bagaimana kita menyatu dengan keluarga kecil kita dan be

Napak Tilas Saksi Perjalanan Hidup

Gambar
Bulan Maret 2023, tanggal 4-14, menjadi salah satu pengalaman traveling kami sekeluarga setelah lama tidak kesana-kemari. Hehehe... Traveling kali ini diniatkan untuk napak tilas tempat-tempat yang menjadi saksi kehidupan keluarga kami sejak anak-anak kecil di Jakarta dan sekitarnya. Mengunjungi teman-teman yang setia menemani perjalanan hidup kami dan selalu membantu kami saat itu, baik teman Papa Mama maupun teman anak-anak.  Mengajak anak-anak untuk menapaki perjalanan yang sesungguhnya dari saat Papa melompat dari satu tempat kerja ke tempat kerja yang lain. kondisi jalan (traffic) di Jakarta dari ujung ke ujung, hingga tempat anak-anak mengekplorasi kegiatan dan kesukaan mereka. Sangat memuaskan perjalanan ini. Diskusi demi diskusi terjadi sambil mengamati apa yang terjadi di depan mata. Apa perbedaan dulu dan sekarang. Apa yang dirasakan sekarang saat berada di tempat yang sama dengan orang yang sama. Sambil merasakan syukur dengan keberadaan yang sudah baik adanya di saat ini. H