Jakarta Walking Tour with Jakarta Food Traveler


Selasa 15 Agustus 2017 kami bergabung dengan Jakarta Food Traveler yang mengadakan agenda Jakarta Walking Tour yang mengulik seluk beluk Menteng. Hampir semua yang dikunjungi berhubungan dengan Presiden.

Rutenya adalah:
Museum Naskah Proklamasi - Gereja Ayam- Taman Surapati - Sekolah Obama + Jajan2 ala sekolahan - Rumah Dinas Gubernur DKI - Rumah Cendana Soeharto - Martha Cake Shop (cake shop langganan pejabat2) - Tugu Kunskring.


Jam 9.00 kami siap di depan gedung apartemen untuk menunggu jemputan grab.
Kami berangkat bersama Annette dan Domi dari Kelapa Gading.
Sementara itu Abi dan Anin cemal-cemil sarapan sembari menunggu.

Tak hentinya Abi bertanya tentang rute perjalanan JWT kali ini. Sementara Anin tak hentinya mondar-mandir, lompat-lompat, naik turun di konblok dan rerumputan sekitar situ. Yah biarlah heboh sendiri.


Titik kumpul pertama JWT, sebagai destinasi pertama, adalah di Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jl. Imam Bonjol. Perjalanan dari Green Pramuka ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi sekitar 20menit. Sesampainya di sana sudah hampir semua peserta JWT berkumpul. Setelah briefing, kami bersama-sama memasuki museum.




 


Di sini kami diajak untuk mengenang kembali momen bersejarah Perumusan Naskah Proklamasi Kemerdekaan Negara Indonesia, negara kita tercinta.
Ada Kak Ari yang sangat menyenangkan sekali dalam menjelaskan sejarah tersebut termasuk segala benda sejarah yang ada di dalam museum yang ternyata adalah rumah asli dari Laksamana Muda Tadashi Maeda di tahun 1920.
Nuansa rumah ini bergaya Eropa dengan pilar besar,Interior di lantai 1 sudah merupakan replika yang diambil dari kondisi sebenarnya di masa itu. Sementara di lantai 2 masih banyak peninggalan asli milik para pahlawan kita.











Destinasi kedua adalah Gereja Paulus Jakarta. Gereja ini dikenal juga sebagai Gereja Ayam, karena ada antena penunjuk arah di atas atap yang ujungnya diletakkan patung ayam.
Antena ayam ini tampak dari Museum Perumusan Pancasila Lantai 2.
Gereja Ayam ada dua di Jakarta, yang dekat Pasar Baru dan juga di Gereja Paulus ini.



Gereja ini memiliki orgel, alat musik gereja sejak abad ke-3 di Eropa, dan masih digunakan dalam kebaktian di gereja ini. Pada jaman penjajahan, gereja ini menjadi gereja pusat kota yang sangat ramai sebagai tempat berkumpulnya orang-orang penting Negara kita.
Saat ini masih ramai dikunjungi juga, termasuk beberapa pejabat dan artis ibu kota.

Destinasi ketiga, adalah Taman Surapati.
Taman ini dulunya adalah tempat berkumpul anak-anak muda pada tahun 1920.
Sangat strategis memang lokasi taman ini,  berada di antara tiga jalan utama, yaitu Jalan Teuku Umar, Jalan Diponegoro, dan Jalan Imam Bonjol.



Saat ini, Taman Surapati ini menjadi tempat berkegiatan umum setiap harinya. Paling ramai adalah di Hari Minggu, ada Komunitas Musik Kotaseni yang membuka pelatihan musik akustik seperti biola, gitar, dan perkusi di sore hari. Dan masih banyak komunitas lain dengan kegiatan yang seru lainnya.
Selain itu, banyak peninggalan patung artistik atau monumen yang merupakan hadiah dari pejabat luar negeri, namun ada 1 karya pemahat Tanah Air kita.

Dilansir dari Wikipedia, perancang monumen itu adalah sebagai berikut:
Monumen "Perdamaian, Harmonis, dan Bersatu" : Lee Kian Seng (Malaysia)
Monumen "Semangat ASEAN" : Wee Beng Chong (Singapura)
Monumen "Perdamaian" : Sunaryo (Indonesia)
Monumen "Persaudaraan" : Nonthivathn Chandhanapalin (Thailand)
Monumen "Keharmonisan" : Awang HJ Latirf Aspar (Brunei Darussalam)
Monumen "Kelahiran Kembali" : Luis E. Yee Jr. (Filipina)



Di sekitaran taman ini juga ada jajanan gerobak yang lumayan menggoyang lidah.
Biasanya di minggu sore ada tahu gejrot yang enak sekali.

Destinasi keempat adalah Sekolah mantan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama di SDN Menteng 01. Sempat menjadi perhatian orang-orang di sekitar tempat itu, karena heran anak usia sekolah ini malah jalan-jalan dan jajan-jajan di jam sekolah hehe...



Pada umumnya di depan sekolah banyak jajanan. Di sekolah ini juga ada.
Ada es doger yang sangat terkenal sejak dulu enaknya. Langsung deh kami beramai-ramai menghujani penjual es doger hingga kewalahan. Terik siang hari itu memang pas untuk disejukkan dengan es doger.
Ada juga somay dan sotomie yang tidak kalah enaknya. Selain itu di malam hari, ada penjual nasi goreng gila yang kono katanya juga super enak.


Destinasi kelima adalah mengunjungi Jalan Cendana dan Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta.
Sambil menuju ke destinasi keenam yaitu Martha Cake.


Jalan Cendana, adalah jalan yang sangat terkenal di jaman pemerintahan Pak Soeharto.
Konon katanya, jalan ini tertutup untuk umum dan hanya boleh dilewati sama keluarga Cendana dan tamu2 yang sudah ada janji.

Di jalan ini ada tukang baso tersohor juga, namanya Bakso Cendana.
Penjual-penjual inilah yang menjadi orang yang paling terupdate dengan kabar terbaru keluarga Cendana.
 


Berhubung di sepanjang jalan adalah rumah-rumah pejabat penting, maka kita dilarang untuk banyak berfoto. Perjalanan di destinasi ini lumayan menguras tenaga karena lebih jauh dari destinasi sebelumnya. Anak-anak yang sudah berjalan lebih dulu sampai merebahkan diri di trotoar sejenak.



Sampai juga ke destinasi keenam ini.
Martha Cake Shop ini katanya terkenal di kalangan pejabat dan sosialita.
Paling terkenal adalah Chocolate Mocha Nougat Lemon.



Tempatnya tersembunyi dan tidak terlalu luas sebenarnya. Bersambungan dengan rumah sang pemilik toko ini.

Destinasi ketujuh sebagai tujuan terakhir adalah Tugu Kunstkring Paleis, di jalan Teuku Umar.
Tak dikira, bahwa tugu ini telah berusia 100 tahun. Bangunan kuno Eropa yang sangat gagah dan elegan tampak indah dari luar. Di dalamnya dijadikan restoran kelas atas (fine dining restaurant) dan galeri seni. Menu restoran ini adalah nuansa barat, seperti steak dsb.
Sayang sekali kami tidak bisa melihat keindahan restoran karena sedang digunakan untuk acara rapat sebuah partai. Jadilah kami mengunjungi galeri seni saja yang ternyata cukup unik.
Dari tas, lukisan, pajangan mini dan besar, patung, gelas cantik, miniatur produk terkenal, dll.



Cukup panjang perjalanan kami kali ini bersama JWT.
Terhitung 4km kami berjalan kaki berpetualang dengan jalan-jalan dan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya, termasuk wisata kuliner.
Thank you Ira Latief dan tim JWT yang mengajak kami berpetualang.
Sampai bertemu di petualangan selanjutnya.

-Tuhan Memberkati-


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BOOK: Day by Day with My Son

Motivasi Berserah Diri

Dua Guru Kecilku