Ketika Jogja Menjadi Tujuan Selanjutnya



Akhirnya ....
Keputusan dibulatkan dan dijalankan.
Sejak April hingga Juni 2018 menjadi saksi nyata perjalanan kehidupan keluarga kami yang memilih Kota Jogja sebagai destinasi petualangan selanjutnya.

Setelah melepaskan segala sesuatu yang telah ada dan menjadi pegangan.
Setelah tampaknya semua terjalani dengan baik adanya.
Setelah menyelesaikan tugas dan tanggung jawab.
Setelah kembali mengepak sedikit barang tersisa dalam hidup kami ke dalam 1 mobil.
Setelah mondar-mandir dengan mobil Jakarta - Malang - Surabaya - Jogja - Malang - Jogja, sampai juga pada titik sebelum akhir atau tiada pernah akhir dari petualangan kami di Jogja.

Petualangan tampaknya menjadi salah satu proses belajar keluarga kami.
Banyak hikmah yang kami dapatkan dari seluruh cerita ini.
Menghargai persahabatan...
Mengakhiri pertemanan ketika musti terjadi....
Memberikan kepercayaan...
Menciptakan relasi baru ketika itu sudah semestinya...
Membangun kebahagiaan bersama...
Merangkul kesedihan dalam hati....
Merelakan kemandirian yang sudah ada dalam diri mereka....
Melepaskan kemelekatan dan menjadi kepanjangan tangan berkat Tuhan...

Sungguh luar biasa anugerah Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta.






Keluarga besar di Jogja menerima kabar ini dengan sangat gembira. Sudah pasti.
Kedua orang tua yang merindukan anak cucu yang jauh dari kediamannya.
Akan lebih sering berkumpul dan berbagi cerita. Walaupun akan menemukan banyak diskusi lebih tepatnya di hari-hari kemudian.

Mungkin rasa ayem kedua orang tua ini yang memanggil kami kembali pulang.
Mungkin proses belajar bersama keluarga besar yang mengarahkan jalan petualangan baru di Jogja.
Mungkin saatnya kami belajar dengan orang-orang yang memiliki sudut pandang berbeda dari yang kami temui sebelumnya.
Mungkin saatnya masing-masing dari kami berkegiatan dan memberikan pelayanan kepada orang lain lebih lagi.

Entahlah ....
Namun keyakinan akan suara hati menjadi pegangan.
Semakin hari semakin baik dan bermakna.
Semakin hari semakin ayem tentrem.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BOOK: Day by Day with My Son

Motivasi Berserah Diri

Dua Guru Kecilku