Tantangan Komunikasi Keluarga



Komunikasi..

Sebuah kata yang tanpa sadar menjadi bagian dalam hidup kita secara menyeluruh dan sepanjang hidup.

Sebagai contoh, ketika kita masih bayi, kita otomatis menangis untuk memberikan tanda kebutuhan kita kepada ibu atau ayah kita. Di usia balita, dengan terbata-bata kita mengucapkan suku kata demi suku kata untuk Setiap pasangan yang kemudian memutuskan sebagai suami dan istri pasti mengalami komunikasi.

Sebagai pasangan suami istri yang sudah menjelahi naik turun gunung komunikasi selama 17 tahun, aku semakin menyadari bahwa hidup bersama seseorang yang saling mencintai pun sangat perlu komunikasi yang jelas.

Komunikasi yang terpilah dengan baik, tidak menyudutkan, tidak menyalahkan, tidak menyakiti.

Komunikasi yang bertujuan mengungkapkan pendapat tanpa ingin menang sendiri.

Ada kalanya memberikan informasi secara teknis yang terjadi dalam rutinitas keseharian, namun ada kalanya juga bercanda dengan penuh kasih sayang yang romantis untuk menguatkan satu sama lain.

Anugerah dari Tuhan berupa mulut dan kemampuan kita sebagai manusia yang bisa berkomunikasi mustinya menjadikan kita ingin terus membangun komunikasi yang baik dengan orang lain, terutama yang terus bersama dengan kita.

Sama halnya komunikasi dengan anak. Kita pasti sangat setuju bahwa setiap anak berbeda. Bahkan kalimat "setiap manusia itu unik", kita selalu anggukkan kepala tanda setuju. Namun seringkali kita lupa, arti kata unik. Kita lebih sering menggunakan kemampuan komunikasi kita untuk mengarahkan orang lain seperti yang kita mau.

Bersama dengan Abi Anin, aku terus mendapatkan ilmu baru. Berkomunikasi dengan anak yang kalem tapi overthinking harus dengan pendekatan seperti apa. Sementara dengan anak yang bertekad kuat namun keras kepala perlu seperti apa.

Pikiran yang ada di otak kita, bukan melulu yang perlu kita dengarkan dan kemudian terlontar melalui mulut kita. Kita tidak sadar bahwa pikiran itu terbentuk melalui masa perkembangan hidup kita, bukan masa perkembangan anak kita. Yang sering terjadi adalah, kita menyamakan hal itu lalu meminta anak untuk memahami bahkan melakukannya.

Tentunya, tidak bisa hanya seorang istri atau ibu saja yang berusaha melepaskan ego untuk belajar berkomunikasi lebih baik lagi, sebagai seorang suami atau ayah pun perlu melakukan hal yang sama untuk keluarga yang semakin berkualitan.

So.. Tantangan komunikasi dalam keluarga adalah mau terbuka untuk belajar menerima pemahaman baru sesuai jamannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BOOK: Day by Day with My Son

Motivasi Berserah Diri

Dua Guru Kecilku