Tips Anak Tantrum

 Anak Tantrum?



Bisa dibilang hampir semua orang tua yang memiliki anak kecil mengalami hal ini. Belum lagi jika memiliki anak usia balita lebih dari satu anak. 

Aku sendiri diberikan kesempatan untuk berjeda dari anak pertama ke anak kedua. Tapi mode pola asuh awal ke anak-anakku garis besarnya aku samakan, walaupun secara praktiknya berbeda. Pola yang aku kuatkan adalah pengelolaan emosi. Aku mengambil cara menduduktenangkan anak ketika emosi dan menjadi tak terkontrol. 

Tampaknya mudah menjalankan itu, namun di balik itu semua, yang perlu belajar adalah kita sendiri dengan peran sebagai ibu saat itu. Dengan menduduktenangkan anak, apakah kita tenang juga? Apakah kita bisa mengelola emosi kita sendiri? Apakah kita membiarkan pikiran negatif itu berkeliaran di kepala (pikiran) kita dan melampiaskan ke anak kita?

Itu yang perlu kita waspadai.

Berikut beberapa tips yang barangkali bisa menguatkan para ibu dalam proses menenangkan anak tantrum.

  • Tetap Tenang: Anak cenderung mencerminkan emosi orang tua. Usahakan tetap tenang dan kendalikan emosi Anda. Bernafas dalam-dalam bisa membantu.
  • Beri Ruang dan Waktu: Kadang-kadang, anak hanya butuh waktu untuk menenangkan diri. Berikan ruang dan waktu kepada anak untuk meredakan emosinya tanpa gangguan.
  • Peluk Anak: Pelukan yang lembut bisa memberikan rasa aman dan menenangkan. Namun, pastikan anak siap untuk dipeluk. Jika mereka menolak, berikan mereka ruang.
  • Alihkan Perhatian: Cobalah mengalihkan perhatian anak dengan mainan favorit, buku cerita, atau aktivitas yang mereka sukai.
  • Bicarakan dengan Tenang: Bicara dengan suara lembut dan tenang. Jelaskan bahwa Anda memahami perasaan mereka dan Anda ada di sana untuk membantu.
  • Gunakan Bahasa Tubuh yang Menenangkan: Berlutut atau duduk agar sejajar dengan anak, tatap matanya dengan penuh kasih sayang dan berbicaralah dengan nada lembut.
  • Tetap Konsisten: Jika tantrum terjadi karena keinginan yang tidak dipenuhi, tetaplah konsisten dengan keputusan Anda. Jangan menyerah pada keinginan anak hanya untuk menghentikan tantrum.
  • Identifikasi Penyebab Tantrum: Pahami apa yang memicu tantrum. Apakah anak lapar, lelah, bosan, atau frustrasi? Mengidentifikasi penyebab dapat membantu mencegah tantrum di masa depan.
  • Ajarkan Ekspresi Emosi: Bantu anak belajar mengekspresikan emosinya dengan cara yang lebih sehat. Misalnya, ajarkan mereka untuk mengatakan "Saya marah" atau "Saya sedih" daripada menangis atau berteriak.
  • Tawarkan Pilihan: Memberikan pilihan bisa memberikan anak rasa kontrol. Misalnya, "Kamu mau pakai baju merah atau biru?" Ini bisa membantu mengurangi frustasi.
  • Gunakan Waktu Istirahat: Jika situasi sudah terlalu intens, bawa anak ke tempat yang lebih tenang dan aman untuk istirahat sejenak. Jelaskan bahwa ini bukan hukuman, tetapi waktu untuk menenangkan diri.
  • Puji Perilaku Positif: Ketika anak berhasil mengatasi emosinya tanpa tantrum, berikan pujian dan dorongan. Ini akan memperkuat perilaku positif.

Setiap anak unik, jadi mungkin perlu mencoba beberapa strategi berbeda untuk menemukan apa yang paling efektif bagi anak Anda. Kesabaran dan konsistensi adalah kunci dalam menghadapi tantrum anak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BOOK: Day by Day with My Son

Dua Guru Kecilku

Motivasi Berserah Diri