4 Tahun di Jogja - 10 Tahun Homeschooling

Kami menjalani pilihan hidup sebagai keluarga homeschooler hampir 10 tahun, di tahun 2022 ini.

Tahun 2022, Abimanyu berusia 13tahun, setara dengan kelas 7 dan Anindhita berusia 7tahun, setara dengan kelas 1. 

Setiap akhir tahun, kami berkumpul untuk "Family Review". 

Biasanya kami akan ngobrol tentang apa saja yang sudah dilakukan, bagaimana rasanya dengan pencapaian yang ada, apa tantangannya, apakah sudah berhasil mencari solusi, keseruan apa yang kami alami selama setahun itu.

Kami memilih untuk bergabung dengan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) yang menaungi homescholler mandiri di bawah DikNas. Sehingga tetap ada modul untuk ujian naik tingkat dan kelulusan.

Kami dipertemukan dengan PKBM Piwulang Becik (https://piwulangbecik.com/) yang sesuai dengan pola belajar anak-anak. Kebetulan bergabung di PKBM ini menjelang pandemi dan di sini sistem daringnya sangat mantab. Dengan begitu anak-anak tetap bisa berkegiatan sesuai dengan minatnya.

Keberhasilan sebuah proses belajar yang ada (a.k.a pencapaian) merupakan patokan diri untuk menemukan mana pola belajar ya klik dan minat bakat yang perlu dikenali memunculkan kekuatan diri.

Tahun 2022, Abi berusia 13tahun dan kami ijinkan untuk memiliki HP sendiri dan membuka akun medsos. Dalam berinteraksi dengan medsos, ada diskusi dengan kami setiap saat. Abi mulai lebih fleksibel untuk belajar secara online dan berinteraksi dengan teman-teman lebih luas. Menariknya, dari medsos di usia yang sesuai, Abi bisa mendapatkan banyak proses belajar. Keberhasilan dan kegagalan yang dihadapinya membuat Abi semakin yakin menapaki jalan yang dipilihnya.

Alam semesta mengarahkan Abi menjadi asisten guru musik di sanggar dan guru bahasa di sebuah komunitas pendidikan. Abi mulai belajar memimpin beberapa kegiatan remaja dengan berbagai konflik yang muncul dan keberagaman karakter. Yang setelah dilihat dari desain dirinya, memang dia adalah seorang guru dari sononya. 

Pembawaan Abi yang kalem dan antimainstream mengarahkan Abi menekuni Yoga, hingga kini dia mulai persiapan untuk menjalani training menjadi instruktur yoga. Abi beruntung ditemani seorang mentor yoga yang sungguh perhatian dengan Abi, bersama Kak Lilo (https://www.instagram.com/yoko.lilo/?hl=en). Sementara di musik, keahlian bermain piano (di Yamaha) dan gitar semakin bertambah, ditambah Abi memang suka ngulik musik digital dengan genre uniknya. Tahun depan Abi mulai ujian persiapan sertifikasi guru junior untuk piano klasik. Untuk musik digital, sekitar 10 lagu yang dapat didengarkan Spotify dan Youtube.  

Menjadi remaja adalah tantangan bagi Abi. Mulai muncul kegalauan, overthinking, dan gejolak perasaan menyukai lawan jenis :0 .. Justru di usia ini, diskusi tentang dunia "nyata" sering sekali dibahas antara kami bertiga (abi, aku, dan papanya).


Untuk Anin yang tahun ini berusia 7tahun, mulai tampak bidang apa saja yang dia sukai. Dia sangat suka menari. Lucu juga, sejak usia 2tahun dia suka sekali menari dan memilih kegiatan Balet di RockStar (https://www.rockstaracademy.com/) Jakarta dulu. Dan sesampainya di Jogja, Anin tetap ingin melanjutkan les balet. Sekarang, Anin sudah di level Primary di Bailamos Dance School (IG Bailamos). Sementara itu, Anin juga mulai suka KPOP Dance dan bergabung di Mila Art Dance (https://www.milaartdanceschool.com/). 

Anin sangat suka tampil di panggung, ternyata desainnya memang sebagai performer. Seolah-olah dia tahu pendukung apa saja untuk menjadi performer sejati, dia mulai belajar mendandani diri sendiri. Baik dari make-up, fashion style, hair style hingga benar-benar belajar menari mandiri di rumah.


Indikator bahwa we are on the right path adalah anak-anak belajar dengan berbinar dan bahagia, suasana rumah nyaman, suasana hati orang tua pun tenang.

Setiap keluarga memiliki lika-liku dan cerita seru masing-masing. Pastinya semua itu adalah proses belajar bersama. Karena yang belajar bukan hanya anak-anak, namun kita sebagai orang tua juga perlu belajar.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

BOOK: Day by Day with My Son

Motivasi Berserah Diri

Dua Guru Kecilku