Review Film: Dog Gone

https://observer.com/2023/01/dog-gone-review-a-tearjerker-with-mature-intentions/

Salah satu kegiatan keluarga kami adalah menonton film bersama. Tema film pasti antara keluarga atau anak-anak, karena masih ada Anin yang berusia 8tahun. Sementara kalau hanya bertiga, tanpa Anin, kami akan menonton film usia remaja yang bisa dipakai untuk diskusi bertiga dengan Abi.

Pas ketemu trailer film ini, kesan pertama adalah anjingnya lucu banget..
Dan tampaknya sekilas scene yang disajikan hangat. Akhirnya kami putuskan memilih film ini sebagai tema film hari itu.

Diceritakan anak yang akan lulus kuliah yang merasa tidak tahu harus menjalani apa setelah lulus, karena merasa tidak menemukan yang dia cintai atau membuatnya bersemangat. Dengan kondisi putus dari pacarnya, tibat-tiba dia memutuskan untuk memelihara anjing. 

Di sisi lain, dia merasa bahwa orang tuanya tidak bangga padanya dengan apa yang dia lakukan selama ini, juga dengan gaya hidup yang dia pilih. Hal ini menghambatnya untuk mengungkapkan apa yang dia ingin lakukan karena takut salah atau membuat orang tuanya kecewa. 

Singkat cerita, suatu saat anjing yang dipelihara ini menghilang. Tanpa diduga sang ayah dan ibu tulus ikhlas dan penuh semangat membantu si anak ini untuk mencari anjingnya. Selama 2minggu proses pencarian itu berjalan, dan disinilah terjadi proses pendewasaan di antara anggota keluarga. Baik ayah, ibu, dan si anak.

Sangat bisa menjadi pembelajaranku sebagai ibu, dan kami sebagai orang tua.
Bahwa tugas kita murni hanyalah memancing anak-anak untuk mengungkapkan apa yang mereka cintai tanpa membatasi dan melabeli. Setelah itu kita membantu mereka dengan memfasilitasi apa yang mereka butuhkan, termasuk dukungan moral. Bahkan hanya pelukan pun .. itu perlu. 

No ambisi orang tua karena dulu tidak bisa, maka sekarang anaknya saja.
No alih-alih kayaknya anaknya suka, padahal sebenarnya tidak.


 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

BOOK: Day by Day with My Son

Motivasi Berserah Diri

Dua Guru Kecilku