Kesenangan Menggambar


Aku ingat sekali pas kecil dulu suka sekali dengan Candy-Candy dan MariChan. Selalu minta mama belikan buku komik itu, lalu mulai meniru karakter yang ada di dalamnya. Mana nih yang seangkatan dan mengalami hal yang sama? hehe..

Mulai usia 8tahun kalau aku tidak salah, aku mulai tertarik dengan hal-hal seperti menggambar, menari, menyanyi, prakarya. Dan kadarnya itu bisa dibilang sangat suka. Hingga merasa tidak nyaman jika mempelajari bidang akademik lain di sekolah seperti matematika, bahasa, agama, sejarah.


Setelah mengetahui desain diriku yang sudah diciptakan Tuhan lalu flashback masa kecil itu di usia 40an sekarang ini, rasanya jadi sangat relate.

My Body Chart menunjukkan bahwa Seni sudah menjadi bawaan diriku. Dan itu sudah firm. Semakin aku mendalami hal seni maka aku makin dapat mengembangkan kekuatan seni ku. Yang paling kuat adalah menari, lalu diikuti menggambar, menyanyi, dan yang berhubungan erat dengan musik.

Pantas saja, saat aku menari, aku merasa penuh sekali. Tubuh ini serasa berenergi.
Sementara dengan menggambar, aku merasa damai sekali. Seolah tubuh ini melayang dan bahagia berbaring di awan-awan empuk itu. 😊

Pengalaman menggambarku tidak banyak. Selepas Kelas 3SD sudah mulai dikondisikan mengikuti rutinitas sekolah dengan berbagai tugas dan ujiannya hingga aku sudah bekerja di Jakarta. Aku tidak pernah lagi menggambar.

Baru setelah menikah dan hadir Abi saat itu, aku mulai "belajar" menggambar lagi menemani Abi. Hehe.. Kalau dihitung, setelah hampir 25tahun tidak menggambar, aku kembali mencoba menggambar. Dan lucunya, di awal menggambar itu sama sekali tidak muncul ide bahkan untuk menorehkan ke kertas pun rasanya tidak bisa.

Lalu hadir Anin, makin memancingku untuk menggambar terus. Hingga sekarang, kalau ada kegiatan anak-anak menggambar, tak jarang aku ikut. Jadi seru bisa menggambar bersama dengan caranya masing-masing.

Yang menjadi peganganku saat ini dalam menemani anak-anak adalah bahwa setiap anak sudah memberikan tanda kepada kita sebagai orang tua tentang apa yang menjadi passion dan life direction mereka. Kita hanya perlu legowo untuk menemani dan memfasilitasinya tanpa batasan dan label apapun. Mereka akan berkembang dengan sendirinya dan menemukan kekuatanya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BOOK: Day by Day with My Son

Motivasi Berserah Diri

Dua Guru Kecilku